Kehidupan menyimpan benih rahimnya,
dalam tetes-tetes air
yang mengembun di rerumputan,
mengalir di lekuk sungai,
dan menguap di udara
Rahim yang melahirkan hidup itu sendiri,
dalam rupa-rupa sepi di pagi hari
kabut,
awan,
dan embun.
Kini rahim itu merintih
menelan ludah-ludah hidup mamalia,
yang mengaku diri berhati-nurani.
Tegakah engkau meludahi ibumu sendiri?
Dan kini rahim itu memucat
dalam rupa nanah kehitaman
lirih, dia berbisik,
Cintai aku yang mengalir dalam nadimu.
Sleman, 21 Januari 2013
Andreas Rahardjo Adi Baskoro